Konfigurasi Rsync di OpenSUSE 13.2


Apa itu Rsync???
Rsync adalah tool untuk melakukan transfer ataupun Sinkronisasi baik berupa file maupun tree (struktur direktori + isinya) secara satu arah, baik transfer lokal (di PC yang sama) maupun remote (antar PC dalam jaringan). Fungsi Rsync mirip dengan tools seperti scp, mv, cp, ftp client. Rsync biasanya digabungkan dengan SSH sebagai metode transfer remotenya, walaupun dapat juga diatur untuk menjadi daemon sehingga tidak memerlukan SSH. Untuk kasus-kasus tertentu Rsync juga dapat digunakan menggantikan HTTP Client (seperti wget).

Kelebihan Rsync :
  • Kecepatan : Rsync dapat melakukan kompresi data saat mentransfer. Rsync lebih cepat dari FTP, karena dapat melakukan pipelining tidak seperti FTP yang boros koneksi TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini semakin kentara untuk tree yang berisi file kecil-kecil yang jumlahnya banyak, dimana rsync dapat beberapa kali hingga belasan kali lebih cepat dibandingkan FTP maupun SCP.
  • Irit Bandtwith : Jika di sisi penerima file yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya lebih kecil atau lebih besar), maka rsync dapat melakukan serangkaian perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi, untuk meminimalisir jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini disebut Algoritma Rsync. Misalnya anda memiliki 2 buah versi file berukuran 500MB di dua tempat, dengan rsync mungkin hanya membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB atau bahkan di bawah itu, tergantung seberapa berbedanya file dari kedua sisi.
  • Fleksibel : Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori beserta sub direktori dan beserta seluruh file yang berada di sana. Anda bisa memilih untuk menghapus file/direktori yang sudah tidak ada dari sisi pengirim tapi masih ada di sisi penerima, anda bisa memilih untuk juga mensinkronisasi metadata file seperti permission, owner, date created, ACL, dll. Rsync dapat menangani link simbolik, hardlink, device, dll. Dan ada banyak opsi lainnya.

Berikut adalah langkah-langkah Konfigurasi Rsync pada OpenSUSE
Pertama, pastikan IP telah dikonfigurasi
saya menggunakan IP 12.12.12.1/29

Lakukan Installasi paket nya

zypper install rsync


Kemudian kita konfigurasi file rsyncd.conf yang berada didalam direktory /etc

nano /etc/rsyncd.conf

Edit lah menjadi seperti dibawah ini



Keterangan :

hosts allow : merupakan network IP yang diperbolehkan mengakses Rsync Server
motd file : merupakan file yang berisi kata-kata seperti ucapan selamat datang
[txt] & [html] : nama yang ditampilkan ketika melakukan Rsync
path : tempat direktory file
comment : komentar tentang direktory yang di share

Kemudian kita buat file ucapan selamat datang di /etc/rsyncd.motd

nano /etc/rsyncd.motd

Jika semua sudah, restart lah system nya

service rsyncd restart atau bisa juga menggunakan rcrsyncs restart

Kita uji coba secara local terlebih dahulu


rsync localhost::

Untuk melakukan Rsync secara local ke local bisa menggunakan perintah
rsync -av -P /home/rizky/txt/file.txt /srv/backup
Keterangan
  • -a : archive mode, archive mode memungkinkan kita meng-copy data secara recursive dan juga menjaga/mengikutkan symbolic links, hak akses file, ownership dari user & group, dan timestamp
  • -v : untuk verbose, saya kurang tau maksudnya apa
  • /home/rizky/txt/file.txt : Lokasi Sumber File nya
  • /srv/backup : Lokasi dimana kita akan menyimpan hasil Rsync kita


Kemudian sekarang kita uji coba di Client, menggunakan Debian
Pastikan IP telah dikonfigurasi
Saya menggunakan IP 12.12.12.2/29
Kita lakukan installasi paket nya terlebih dahulu
apt-get install rsync

Kemudian kita coba, gunakan lah perintah berikut
rsync 12.12.12.1::

Sekarang kita akan melakukan Transfer file dari Komputer Server ke Client, gunakanlah perintah berikut
rsync 12.12.12.1::txt/file.txt /home/rizky

Catatan : Kita harus mengetahui nama file atau direktory yang ada di Server untuk melakukan Transfer


Posting Komentar